Kronologis Perang Dunia II
Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1
September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada
yang berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal,
yaitu pada tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria.
Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang paling dahsyat pernah
terjadi di muka bumi. Kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta) orang
tewas dalam konflik ini.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan
Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada
tanggal 14 atau 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara
Amerika Serikat.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua: yaitu Afrika, Asia dan Eropa.
Latar Belakang Perang Dunia II
- Latar Belakang PD II:
- Benito Mussolini di Italia mempelopori gerakan fasvio de combatimento, dengan cita-cita membentuk Italia Raya
- Adolf Hitler, Jerman. Membentuk NAZI
- Tenno Meiji, Jepang. Fasis Militer.
- Jalannya perang:
- 1937, Italia menduduki Abessynia dan Jerman menyerang Polandia, 1 Sept 1939.
- Desember 1941, Jepang membom Pearl Harbour.
- UK & Perancis membantu Polandia menghadapi Jerman.
- AS terlibat menghadapi aliansi Jerman, Italia, Jepang, setelah Pearl Harbour di bom
- Akhir Perang:
- Sekutu mendaratkan pasukan di PAntai Normandia, 6 Juni 1944
- April 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet
- Jerman menyerah pada Sekutu, Mei 1955
- Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh AS.
- 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu
- 17 Juli-2 Agustus 1945 –> Konfrensi Postdam
Keputusannya
- Jerman dibagi jadi Jerman Barat dan Jerman Timur
- Jerman harus membayar pampasan perang
- Angkatan perang Jerman dikurangi
- Partai NAZI dihapus
- Penjahat perang akan dihukum
- 8 September 1951–> Perjanjian San Francisco
Keputusannya:
- Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS
- Jepang membayar pampasan perang
- Daerah yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya
- Penjahat perang akan dihukum
Peta pihak Yang Terlibat Pada Perang Dunia II
Biru Tua=Pihak Poros Yang Sedang Menduduki Wilayah
Biru Muda=Pihak Poros Yang Sedang Diduduki Musuh Atau Bersekutu
Hijau Tua =Uni Soviet
Hijau Muda=Uni Soviet Yang Sedang Diduduki Musuh
Merah = Sekutu
Merah Muda= Wilayah Sekutu Yang Diduduki Musuh
Abu-abu=Wilayah Netral Yang Dipengaruhi Amerika
Putih= Netral
Pihak yang terlibat dalam Perang Dunia II
Tanggal :1 September 1939 – 2 September 1945
Lokasi : Eropa, Pasifik, Asia Tenggara, Timur Tengah, Mediterania dan Afrika.
Hasil : Kemenangan sekutu, munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet
sebagai negara adidaya, terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang
Dingin, mulai lepasnya negara-negara jajahan Eropa.
Pihak Yang terlibat:
Blok Poros (AXIS)
- Nazi Jerman : Adolf Hitler
- Italia : Benito Mussolini
- Jepang : Hideki Tojo
Militer tewas: 8.000.000
Sipil tewas: 4.000.000
Total tewas: 12.000.000
Negara-negara Poros (AXIS) adalah negara-negara yang menentang pihak Sekutu selama Perang Dunia II.
Ada 3 negara utama dalam kekuatan poros yaitu; Nazi Jerman, Italia dan
Kekaisaran Jepang. Pada puncak kejayaan mereka, Kekuatan Poros menguasai
dominasi daerah yang sangat luas di Eropa, Asia, Afrika dan
Oseania/Pasifik. Tetapi Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan
mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan Negara-negara Poros tidak
tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan
Negara-negara Poros selama perang berlangsung.
Anggota Negara-negara Poros minoritas:
- Bulgaria, Hongaria, Yugoslavia, Finlandia, Thailand, Rumania
- Negara Boneka Jepang:
Manchukuo, Mengjiang (bagian wilayah di Mongolia], Nanking (bagian wilayah di Tiongkok), Burma, Filipina, dan India
- Negara boneka Italia:
Albania dan Ethiopia
- Negara boneka Jerman
Serbia
- Negara lainnya yang berkoalisi
Spanyol dan Denmark
- Bekas anggota
Uni Soviet, Berdiri sendiri/memihak Sekutu pada 1941.
Negara Sekutu:
- Britania Raya : Winston Churchill
- Uni Soviet : Joseph Stalin
- Amerika Serikat : Franklin Roosevelt
- Republik China : Chiang Kai-Shek
Militer tewas: 17.000.000
Sipil tewas: 33.000.000
Total tewas: 50.000.000
Blok Sekutu pada Perang Dunia II adalah negara-negara yang berperang
bersama melawan Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) dari 1939
sampai 1945.
Anggota Sekutu
- Setelah penyerangan Jerman ke Polandia (1939)
Polandia, Britania Raya (termasuk Kerajaan India & Negara Koloni),
Perancis, Australia, Selandia Baru, Nepal, Afrika Selatan, Kanada
- Setelah berakhirnya perang Poni (1940)
Norwegia, Belgia, Luksemburg, Belanda, Yunani, Kerajaan Yugoslavia, Uni Soviet, Tannu Tuva
- Setelah pengeboman Pearl Harbor (1941)
Panama, Kosta Rika, Republik Dominika, El Salvador, Haiti, Honduras,
Nikaragua, Amerika Serikat, China, Guatemala, Kuba, Cekoslowakia
- Setelah pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (1942)
Meksiko, Brasil, Ethiopia, Irak, Bolivia, Iran, Italia, Kolombia, Liberia
- Setelah D-Day (1944)
Romania, Bulgaria, San Marino, Albania, Hungaria, Bahawalpur, Ekuador,
Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Turki, Arab Saudi, Argentina, Chile
- Setelah pengeboman Hiroshima (1945)
Mongolia
Perkiraan jumlah korban tewas Perang Dunia II
*Indonesia di urutan No. 5 dengan korban 4 Juta tewas
- Uni Soviet = 23,200,000
- Cina = 10,000,000
- Jerman = 7,500,000
- Polandia = 5,600,000
- Indonesia = 4,000,000
- Jepang = 2,600,000
- India = 1,587,000
- Yugoslavia = 1,027,000
- Perancis Indochina = 1,000,000
- Rumania = 841,000
- Hungaria = 580,000
- Perancis = 562,000
- Italia = 459,500
- U.K = 450,400
- Amerika Serikat = 418,500
- Cekoslowakia = 365,000
- Lithuania = 353,000
- Yunani = 300,000
- Latvia = 227,000
- Belanda = 205,900
- Ethiopia = 205,000
- Dll
Indonesia merupakan negara dengan korban terbanyak nomor 5 di dunia
Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1
September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada
yang berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal,
yaitu pada tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria.
Berikut inilah data pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.
Perang Dunia II di Benua Asia
Hideki Toji
1937: Perang Sino-Jepang (1937-1945)
Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun sebelum pertikaian di Eropa.
Jepang telah menginvasi China pada tahun 1931, jauh sebelum Perang
Dunia II dimulai di Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi
menjadi kaisar di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria.
Pada 1937, perang telah dimulai ketika Jepang mengambil alih
Manchuria.
1940: Jajahan Perancis Vichy
Pada 1940, Jepang menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam) sesuai
persetujuan dengan Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal terdapat
kekuatan Perancis Bebas (Free French), dan bergabung dengan kekuatan
Poros Jerman dan Italia. Aksi ini menguatkan konflik Jepang dengan
Amerika Serikat dan Britania Raya yang bereaksi dengan boikot minyak.
1941: Serangan udara terhadap USS West Virginia dan USS Tennessee di Pearl Harbor.
Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya
Chuichi Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan terhadap Pearl
Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang
menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan pelabuhan tersebut. AS
dengan segera mengumumkan perang terhadap Jepang.
Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang
pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi
Filipina, dan juga koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo
dan Birma, dengan maksud selanjutnya menguasai ladang minyak Hindia
Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke
tangan Jepang dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di
Singapura juga dikuasai, yang dianggap oleh Churchill sebagai salah satu
kekalahan dalam sejarah yang paling memalukan bagi Britania.
1942: Invasi Hindia-Belanda
Penyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan,
Brunei, Singapura, Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan
yang merupakan daerah-daerah sumber minyak. Jepang sengaja mengambil
taktik tersebut sebagai taktik gurita yang bertujuan mengisolasi
kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang tergabung dalam front ABDA
(America), British (Inggris), Dutch (Belanda), (Australia) yang
berkedudukan di Bandung. Serangan-serangan itu mengakibatkan kehancuran
pada armada laut ABDA khususnya Australia dan Belanda.
Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan
Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada
laut Jepang melawan armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel
Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur.
Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota
terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis
pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan
Sekutu-Hindia Belanda. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang
berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai
garis pertahanan Porong.
Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan
pengungsian membuat panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten
mengambil inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya
perundingan antara Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi
Imamura dengan pihak Belanda yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten
dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer.
Pada Awalnya Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung namun tidak
mengadakan kapitulasi atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada
Pihak Jepang. Namun setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung
akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada
Jepang.
1942: Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal
Pada Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini
digagalkan oleh pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja
penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut Jepang dapat juga
menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil
terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya
menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway dapat
dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin
Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol Midway.
Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk yang
industri Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS
kehilangan satu kapal induk. Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan
Angkatan Laut Jepang kini dalam posisi bertahan.
Pendaratan AS di Pasifik, Agustus 1942-Agustus 1945
Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah
prioritas utama masuknya Amerika ke dalam perang. Namun pasukan AS dan
Australia mulai menyerang wilayah yang telah jatuh, Pada 7 Agustus 1942
Pulau Guadalcanal diserang oleh Amerika Serikat. dan awal September,
selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang
di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne,
dan pasukan darat Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di
Guadalcanal, pertahanan Jepang runtuh pada Februari 1943.
1943–45: Serangan Sekutu di Asia dan Pasifik
Pasukan Australia and AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut
kembali bagian yang diduduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon,
New Guinea dan Hindia Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan
paling sengit selama perang. Seluruh Kepulauan Solomon direbut kembali
pada tahun 1943, New Britain dan New Ireland pada tahun 1944. Pada saat
Filipina sedang direbut kembali pada akhir tahun 1944, Pertempuran
Teluk Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut terbesar
sepanjang sejarah. Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya
adalah kampanye Borneo pertengahan tahun 1945, yang ditujukan untuk
mengucilkan sisa-sisa pasukan Jepang di Asia Tenggara, dan
menyelamatkan tawanan perang Sekutu.
Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang
Jepang, yang menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan
baku industri sendiri merupakan salah satu alasan Jepang memulai
perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif setelah Marinir AS merebut
pulau-pulau yang lebih dekat ke kepulauan Jepang.
Tentara Nasionalis China (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang
Kai-shek dan Tentara Komunis China dibawah Mao Zedong, keduanya
sama-sama menentang pendudukan Jepang terhadap China, tetapi tidak
pernah benar-benar bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik kedua
kekuatan ini telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia II dimulai,
yang terus berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun
lebih tidak kelihatan.
1945: Iwo Jima, Okinawa, bom atom, penyerahan Jepang
Bom atom berjulukan Fat Man, menimbulkan cendawan asap di atas kota Nagasaki, Jepang.
Perebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS
menyebabkan Kepulauan Jepang berada dalam jangkauan serangan laut dan
udara Sekutu. Diantara kota-kota lain, Tokyo dibom bakar oleh Sekutu,
dimana dalam penyerangan awal sendiri ada 90.000 orang tewas akibat
kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban yang tinggi ini
disebabkan oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar sentra produksi
dan konstruksi kayu serta kertas pada rumah penduduk yang banyak
terdapat di masa itu. Tanggal 6 Agustus 1945, bomber B-29 “Enola Gay”
yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets, Jr. melepaskan satu bom atom
Little Boy di Hiroshima, yang secara efektif menghancurkan kota
tersebut.
Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang
terhadap Jepang, seperti yang telah disetujui pada Konferensi Yalta,
dan melancarkan serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang
(Operasi Badai Agustus). Tanggal 9 Agustus 1945, bomber B-29 “Bock’s
Car” yang dipiloti oleh Mayor Charles Sweeney melepaskan satu bom atom
Fat Man di Nagasaki.
Surat penyerahan diri Jepang kepada Sekutu
Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet
dalam perang merupakan faktor besar penyebab menyerahnya Jepang,
walaupun sebenarnya Uni Soviet belum mengeluarkan deklarasi perang
sampai tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom atom pertama dilepaskan.
Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, menanda
tangani surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945 diatas kapal USS
Missouri di teluk Tokyo.
Peta ASIA 1941
Peta ASIA 1941
Perang Dunia II di Benua Afrika dan Timur Tengah
“Kami akan menaklukkan. Orang-orang dari Italia, untuk
senjata! Tunjukkan kegigihan, keberanian Anda, Anda layak.” Diktator
fasis Italia, Benito Mussolini,
Ketika Italia menyatakan perang terhadap Britania dan Perancis pada Juni 1940 yang secara langsung membawa konflik ke Afrika
Berikut inilah data pertempuran dan peristiwa penting di benua Afrika
Perang Dunia II di Benua Afrika dan Timur Tengah
1940: Mesir dan Somaliland
Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil
pasukan Inggris di Mesir memukul balik serangan pasukan Italia dari
Libya yang bertujuan untuk merebut Mesir terutama Terusan Suez yang
vital. Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan serangan balik
dengan sandi Operasi Kompas (Operation Compass), yang terhenti pada
1941 ketika sebagian besar pasukan Persemakmuran (Commonwealth)
dipindahkan ke Yunani untuk mempertahankannya dari serangan Jerman.
Tetapi pasukan Jerman yang belakangan dikenal sebagai Korps Afrika di
bawah pimpinan Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan serangan
terhadap Mesir.
1941: Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk
Pada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi
Suriah dan Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi
penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang pro-Inggris oleh kelompok
Rashid Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan didukung oleh Mufti Besar
Yerusalem, Haji Amin al-Husseini. Oleh karena merasa garis belakangnya
terancam, Inggris mendatangkan bala bantuan dari India dan menduduki
Irak. Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa, sementara Rashid Ali
dan Mufti Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun kemudian Inggris
dan Uni Soviet menduduki Iran serta menggulingkan shah Iran yang
pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas kemudian melarikan
diri ke Eropa melalui Turki, di mana mereka kemudian bekerja sama dengan
Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris dan orang Yahudi. Korps
Afrika dibawah Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah timur,
merebut kota pelabuhan Tobruk. Pasukan Australia dan Inggris di kota
tersebut berhasil bertahan hingga serangan Axis berhasil merebut kota
tersebut dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth Army) mundur ke garis di El
Alamein.
1942: Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua
Crusader tank Britania melewati Panzer IV Jerman yang terbakar di tengah gurun
Pertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli
1942. Pasukan Jerman sudah maju ke yang titik pertahanan terakhir
sebelum Alexandria dan Terusan Suez. Namun mereka telah kehabisan
suplai, dan pertahanan Inggris dan Persemakmuran menghentikan arah
mereka.
Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3
November 1942 sesudah Bernard Montgomery menggantikan Claude Auchinleck
sebagai komandan Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang Korps Afrika
Tentara Jerman, yang dikenal sebagai “Rubah Gurun”, absen pada
pertempuran luar biasa ini, karena sedang berada dalam tahap
penyembuhan dari sakit kuning di Eropa. Montgomery tahu Rommel absen.
Pasukan Persemakmuran melancarkan serangan, dan meskipun mereka
kehilangan lebih banyak tank daripada Jerman ketika memulai
pertempuran, Montgomery memenangkan pertempuran ini.
Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka
selama pertempuran. Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan
tak ada pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih
ditugaskan dengan membela angkasa udara Eropa Barat dan melawan Uni
Soviet daripada menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk Rommel.
Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel membuat penarikan
strategis yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat bahwa
berhasilnya Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari Mesir
lebih mengesankan daripada kemenangannya yang lebih awal, termasuk
Tobruk, karena dia berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh,
melawan keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang sekarang
diperkuat oleh pasukan AS.
1942. Pertempuran Madagaskar
Tentara Britania mendarat di Tamatave pada Mei 1942.
Pertempuran Madagaskar adalah kampanye sekut untuk merebut Madagaskar
yang dikuasai Perancis Vichy selama Perang Dunia II. Pertempuran ini
dimulai pada 5 Mei hingga 6 November 1942 dengan hasil kemenangan
sekutu.
1942: Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara Perancis
Pasukan Sekutu mendarat, dalam serangan bernama sandi Operasi Obor.
Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah
Operasi Obor (Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight
Eisenhower. Tujuan utama operasi ini adalah merebut kontrol terhadap
Maroko dan Aljazair melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan
Aljazair, yang dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan pendaratan di
Bône, gerbang menuju Tunisia.
Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy sempat melakukan perlawanan
terbatas, sebelum akhirnya bersedia bernegosiasi dan mengakhiri
perlawanan mereka.
1943: Kalahnya Korps Afrika
Korps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai akibat dari
hilangnya pengapalan suplai oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara
Sekutu, terutama Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan persediaan ini dan
tak adanya dukungan udara, memusnahkan kesempatan untuk melancarkan
serangan besar bagi Jerman di Afrika. Pasukan Jerman dan Italia
terjepit diantara pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair dan Libia.
Pasukan Jerman yang sedang mundur terus melakukan perlawanan sengit,
dan Rommel mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran Kasserine Pass
sebelum menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju garis
suplai Jerman. Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan
barat, pasukan Sekutu akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13
Mei 1943 dan menawan 250.000 tentara Axis.
Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan
untuk menyerang Sisilia pada 10 Juli 1943. Setelah merebut Sisilia,
pasukan Sekutu melancarkan serangan ke Italia pada 3 September 1943.
Italia menyerah pada 8 September 1943, tetapi pasukan Jerman terus
bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya dapat direbut pada 5 Juni
1944.
Operasi militer Perang Dunia II Di Benua Afrika
- Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II) (1941) Bendera Britania
Raya British Raj Red Ensign.svg — Serangan Angkatan Laut Inggris
terhadap Italia yang menguasai Daratan Somalia-Inggris.
- Operasi Camilla (1941) Bendera Britania Raya — Operasi disinformasi Inggris untuk menutupi tindakan terhadap Eritrea
- Operasi Canned (1940) Bendera Britania Raya — Pemboman di Banda Alula, daratan Somalia-Italia, oleh Angkatan Laut Inggris.
- Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II) Akhir keberadaan Italia
(1941) Bendera Britania Raya British Raj Red Ensign.svg — Pendaratan
pasukan Inggris di Assab, Pelabuhan terakhir Italia di Laut Merah
- Pertempuran Madagaskar “Ironclad” (1942) Bendera Britania Raya Bendera Afrika Selatan — Pertempuran Madagaskar
- Operasi Ancaman (1940) Bendera Britania Raya Flag of Free France
1940-1944.svg — Pertempuran laut, Pasukan Perancis dan Serangan Inggris
di Dakar, Perancis-Afrika Barat (Senegal)
- Operasi Pendukung (1941) Bendera Britania Raya — Patroli laut lepas anti-kapal selam Sekutu di Laut Madagaskar
Perang Dunia II di Benua Eropa
Salah satu foto bewarna Perang
Dunia II yang selamat dari 40 juta foto hitam putih lainnya. Tampak di
tengah-tengah Adolf Hitler.
1939: Invasi Polandia, Invasi Finlandia
Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke
Polandia pada 1 September 1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak
cepat yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim
panas yang menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah
Polandia kering yang memudahkan gerak laju pasukan lapis baja Jerman
serta mengerahkan ratusan pembom tukik yang terkenal Ju-87 Stuka.
Polandia yang sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun 1920-an saat
itu tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan pasukan
lapis baja, kekurang siapan pasukan garis belakang dan koordinasinya dan
lemahnya Angkatan Udara Polandia menyebabkan Polandia sukar memberi
perlawanan meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah itu
tidak berarti melawan Angkatan Udara Jerman “Luftwaffe”. Perancis dan
kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September
sebagai komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan Maret
1939.
Setelah mengalami kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba
Polandia dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari
timur yang akhirnya bertemu dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis
demarkasi sesuai persetujuan antara Menteri Luar Negeri keduanya,
Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia menyerah kepada Nazi Jerman setelah
kota Warsawa dihancurkan, sementara sisa sisa pemimpin Polandia
melarikan diri diantaranya ke Rumania. Sementara yang lain ditahan baik
oleh Uni Soviet maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir dikalahkan pada 6
Oktober.
Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu
dimotori oleh Inggris dan Perancis yang saat itu dibawah komando
Jenderal Gamelin dari Perancis membuat Sekutu akhirnya menyatakan
perang terhadap Jerman. Namun juga menyebabkan jatuhnya kabinet Neville
Chamberlain di Inggris yang digantikan oleh Winston Churchill. Ketika
Hitler menyatakan perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya
membebaskan tawanan perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan
Jerman. Invasi ke Polandia ini juga mengawali praktek-praktek kejam
Pasukan SS dibawah Heinrich Himmler terhadap orang orang Yahudi.
Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet,
30 November 1939. Pada awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni
Soviet meskipun pasukan Soviet memiliki jumlah besar serta dukungan
dari armada udara dan lapis baja, karena Soviet banyak kehilangan
jendral-jendral yang cakap akibat pembersihan yang dilakukan oleh
Stalin pada saat memegang tampuk kekuasaan menggantikan Lenin.
Finlandia memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron
Carl Gustav von Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin
dijajah. Bantuan senjata mengalir dari negara Barat terutama dari
tetangganya Swedia yang memilih netral dalam peperangan itu. Pasukan
Finlandia memanfaatkan musim dingin yang beku namun dapat bergerak
lincah meskipun kekuatannya sedikit (kurang lebih 300.000 pasukan).
Akhirnya Soviet mengerahkan serangan besar besaran dengan 3.000.000
tentara menyerbu Finlandia dan berhasil merebut kota-kota dan beberapa
wilayah Finlandia. Sehingga memaksa Carl Gustav untuk mengadakan
perjanjian perdamaian.
Ketika Hitler menyerang Rusia (Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan
pejuang-pejuang Finlandia untuk melakukan serangan ke kota St.
Petersburg.
1940: Invasi Eropa Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, Balkan
Dengan tiba-tiba Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April
1940 melalui Operasi Weserübung, yang terlihat untuk mencegah serangan
Sekutu melalui wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan
Polandia mendarat di Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk membantu
Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan
Norwegia-pun menyerah.
Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman
pada 10 Mei 1940, mengakhiri apa yang disebut dengan “Perang
Pura-Pura” (Phony War) dan memulai Pertempuran Perancis. Pada tahap
awal invasi, tentara Jerman menyerang Belgia, Belanda, dan Luxemburg
untuk menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan Sekutu
dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux dengan
cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap
berikutnya dengan menyerang Perancis. Pasukan Ekspedisi Inggris
(British Expeditionary Force) yang terperangkap di utara kemudian
dievakuasi melalui Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak
terbendung, melaju melewati Garis Maginot sampai ke arah pantai
Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan senjata pada 22
Juni dan terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.
Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia
serta menganeksasi Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.
Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah
apa yang disebut dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain,
perang udara antara AU Jerman Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air
Force pada tahun 1940 memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris.
Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan Operasi Singa Laut atau
Seelowe untuk menginvasi daratan Inggris. Hal itu dikarenakan perubahan
strategi Luftwaffe dari menyerang landasan udara dan industri perang
berubah menjadi serangan besar-besaran pesawat pembom ke London.
Sebelumnya terjadi pemboman kota Berlin yang ddasarkan pembalasan atas
ketidaksengajaan pesawat pembom Jerman yang menyerang London. Alhasil
pilot peswat tempur Spitfire dan Huricane dapt berisirahat. Perang juga
berkecamuk di laut, pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman
(U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai
kebutuhan ke Inggris dari Amerika Serikat.
Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh
Jerman, Italia, dan Jepang yang secara formal membentuk persekutuan
dengan nama (Kekuatan Poros).
Benito Mussolini (kiri) dan Adolf Hitler
Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi
dapat ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke
Albania. Hitler kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini
berperang melawan Yunani. Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang
dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan
dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik laten di
daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat
perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang didominasi oleh Serbia dan
beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz Tito. Pertempuran
dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar etnis di
wilayah bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an.
1941: Invasi Uni Soviet
Operasi Barbarossa, invasi Uni Soviet dilakukan oleh Jerman
Pertempuran Stalingrad
1944: Serangan Balik
Invasi Normandia (D-Day), invasi di Perancis oleh pasukan Amerika Serikat dan Inggris, 1944
1945: Runtuhnya Kerajaan Nazi Jerman
Berkibarnya bendera Soviet diatas gedung pemerintahan Nazi, Reinchstag, merupakan tanda berakhirnya Perang Dunia II di Eropa.
Pada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung
oleh Uni Soviet dan pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri
bersama dengan istrinya Eva Braun didalam bunkernya, sehari sebelumnya
Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan setelah mati memerintah pengawalnya
untuk membakar mayatnya. Setelah menyalami setiap anggotanya yang
masih setia. Pada tanggal 2 Mei, Karl Dönitz diangkat menjadi pemimpin
menggantikan Adolf Hitler dan menyatakan Berlin menyerah pada tanggal
itu juga. Disusul Pasukan Jerman di Italia yang menyerah pada tanggal 2
juga. Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda
menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl
menyerah tanggal 7 mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk di
negara-negara sekutu merayakan hari kemenangan, tetapi Uni Soviet
merayakan hari kemenangan pada tanggal 9 Mei dengan tujuan politik.